SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA...SILAHKAN CARI INFO YANG MUNGKIN BERGUNA BAGI ANDA..TERIMA KASIH

Kamis, 08 Maret 2012

PENDAFTARAN TAMTAMA PK TNI AU GEL. 1 TA 2012 DIMULAI TANGGAL 1 - 31 APRIL 2012. PENDAFTARAN BISA MELALUI PANDA DAN ONLINE.

DAFTAR PANDA
1 Lanud Halim Perdana Kusuma (DKI Jakarta) (021) 8019040
2 Lanud Atang sandjaja (Bogor) (0251) 7534827
3 Lanud Sulaiman (Bandung) (022) 5433500/508
4 Lanud Sultan Iskanda Muda (Banda Aceh) (0651) 26692
5 Lanud Medan (Medan) (061) 4572323
6 Lanud Pekan Baru (Riau) (0761) 61456
7 Lanud Padang (Padang) (0751) 7053504
8 Lanud Palembang (Palembang) (0711) 410376
9 Lanud Supadio (Pontianak) (0561) 721005
10 Lanud S. Sukani (Cirebon) (0233) 881022
11 Lanud Suryadarma (Subang) (0260) 460229
12 Lanud Wiriadinata (Tasikmalaya) (0265) 333653
13 Lanud Tanjung Pinang (Tanjung Pinang) (0771) 442464
14 Lanud Tanjung Pandan (Tanjung Pandan) (0719) 24402
15 Lanud Maimun Saleh (Sabang) (0652) 21006
16 Lanud Astra Ksetra (Lampung) (0725) 26595
17 Lanud Singkawang (Pontianak) (0562) 441774
18 Lanud Iswahyudi (Madiun) (0351) 869712
19 Lanud Abdulrachman Saleh (Malang) (0341) 401004
20 Lanud Surabaya (Surabaya) (031) 8667771/2
21 Lanud S. Hasanuddin (Makassar) (0411) 553044/92
22 Lanud Balikpapan (Balikpapan) (0542) 761141
23 Lanud Jayapura (Irianjaya) (0967) 591171
24 Lanud Manuhua (Biak) (0981) 21801
25 Lanud Pattimura (Ambon) (0911) 3134641
26 Lanud El Tari (Kupang) (0380) 881373
27 Lanud Sam Ratulangi (Manado) (0431) 881177
28 Lanud Wolter Monginsidi (Kendari) (0401) 3121960
29 Lanud Morotai (Moratai) (0923) 2221113
30 Lanud Timika (Timika) (0901) 321333
31 Lanud Dumatubun (Dumatubun) (0916) 21802
32 Lanud Rembiga (Lombok) (0370) 3631183
33 Lanud Ngurah Rai (Bali) (0361) 9351116
34 Lanud Merauke (Merauke) (0971) 321541
35 Lanud Adi Sutjipto (Yogyakarta) (0274) 4884666
36 Satrad 214 Pemalang (Pemalang) (0284) 322565

DAFTAR ONLINE
http://rekrutmen-tni.ilmci.com/
rekrutmen-tni.ilmci.com

Selasa, 06 Maret 2012

VISI DAN MISI TNI AU


VISI DAN MISI TNI AU

VISI ANGKATAN UDARA
Terwujudnya postur TNI AU yang professional, efektif, efisien, modern, dinamis dan handal dalam rangka menegakkan serta mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
MISI ANGKATAN UDARA
  • Mewujudkan kemampuan dan kekuatan sistem, persone1, materiil alut sista dan fasilitas untuk memenuhi postur TNI AU yang berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas dan fungsi.
  • Meningkatkan kemanpuan penyelenggaraan fungsi-fungsi intelijen dan pengamanan dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi TNI AU.
  • Melaksanakan pembinaan kekuatan dan kemampuan dalam rangka pelaksanaan tugas TNI AU baik dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
  • Melaksanakan kegiatan bantuan kemanusiaan dan bakti sosial dalam rangka membantu otoritas sipil untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi terwujudnya keamanan dalam negeri dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  • Meningkatkan kerjasama militer dengan negara-negara sahabat dalam rangka menciptakan kondisi kemanan nasional, regional dan internasional serta untuk meningkatkan hubungan antar negara.
  • Melaksanakan penelitian dan pengembangan terhadap strategi dan sistem pertahanan, sumber daya manusia, serta kemampuan dan pendayagunaan industri strategis nasional untuk kepentingan pertahanan matra udara.
  • Meningkatkan pemberdayaan fungsi perencanaan, pengendalian dan pengawasan dilingkungan TNI AU melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pernerintah.

TUGAS TNI ANGKATAN UDARA


TUGAS TNI ANGKATAN UDARA

a. Dalam menjamin kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, TNI Angkatan Udara bertugas :
1) Melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan.
2) Menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
3) Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara.
4) Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.

b. Pelaksanaan tugas diatas diwujudkan dalam kegiatan operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP) meliputi :
1) Operasi Militer untuk Perang terdiri atas :
a) Operasi Pertahanan Udara, meliputi kegiatan Operasi Hanud Aktif dan Operasi Hanud Pasif.
b) Operasi Serangan Udara Strategis, meliputi kegiatan Operasi Pengamatan dan Pengintaian Udara Strategis, Operasi Penyerangan Udara dan Operasi Perlindungan Udara.    
c) Operasi Lawan Udara Ofensif, meliputi kegiatan Operasi Penyerangan dan Operasi Perlindungan Udara.   
d) Operasi Dukungan Udara, meliputi kegiatan Operasi Penyekatan Udara, Operasi Serangan Udara Langsung, Operasi Pengungsian Medis Udara, Operasi Angkutan Udara, Operasi Patroli Udara, Operasi Pengintaian Udara Taktis, Operasi Pengisian Bahan Bakar di Udara, Operasi Perlindungan Udara, Operasi SAR Tempur, Operasi Pengamanan Alutsista, Operasi Bantuan Tembakan Udara dan Operasi Khusus. 
e) Operasi Informasi, meliputi kegiatan Operasi Lawan Informasi Ofensif dan Operasi Lawan Informasi Defensif. 
2) Operasi Militer Selain Perang (OMSP) berupa Operasi Pertahanan Udara, Operasi Dukungan Udara dan Operasi Informasi, dalam rangka :    
a) Mengatasi gerakan separatis bersenjata.
b) Mengatasi pemberontakan bersenjata.
c) Mengatasi aksi terorisme.
d) Mengamankan wilayah perbatasan.
e) Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis.
f) Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri.
g) Mendukung mengamankan Presiden dan Wakil Presiden RI beserta keluarganya.
h) Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini dalam rangka sistem pertahanan semesta.
i) Membantu tugas pemerintahan di daerah.
j) Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang.
k) Mendukung mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan asing yang sedang berada di Indonesia.
l) Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.
m) Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue).
n) Membantu pemerintah untuk pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

Olahraga Dirgantara.

Olahraga Dirgantara.

Prestasi Wara di bidang olahraga dirgantara pun membanggakan.  Tidak semua cabang olahraga udara ikut serta dalam PON.   Hanya empat cabang.  Justru keikutsertaan cabang terjun payung dan terbang layang dalam PON XV di Jawa Timur, menguntungkan para atlit peterjun dan penerbang layang Wara.  Pada PON XIV lalu misalnya, medali emas dan perak berhasil dimiliki Sersan Dewi Saryaningsih dan Sersan Retno Supriyantari yang telah menjadi yang terbaik masing-masing dari cabang terbang layang dan terjun payung untuk peserta wanita.   Sebelumnya, pada kejuaraan dunia terjun payung untuk ketepatan mendarat di Senayan, tim Pink Force yang terdiri Sersan Endang Dwi Sulistyani, Sersan Ni Putu Mardiyani, Sersan Ike Pujiati dan Sersan Retno Supriyantari, yang merupakan tim Wanita TNI AU berhasil memikat dan menjadi favorit yang selalu menghiasi halaman surat kabar kala itu. Mereka memang wanita-wanita jago.

Teknisi Pesawat Terbang.


Teknisi Pesawat Terbang.

Tujuh penerbang Wara, rata-rata sudah 18 tahun menggeluti penerbangan.   Dari dua kali pendidikan penerbang militer wanita, dua orang yang senior, Sulastri Baso dan Hermuntarsih, sudah mencapai pangkat Letnan Kolonel Panerbang.  Lima yang lain, umumnya berpangkat Kapten Penerbang kecuali yang mengundurkan diri lebih awal dari Wara, Sumartini dan Hendrika Aries.   Namun demikian, kedua wanita itu pun masih menggeluti penerbangan di luar TNI AU sebagai pilot sipil, seperti halnya Sumartini yang menerbangkan Pesawat Angkut Transall, buatan Perancis,  milik PT. Manunggal Air. 
Sementara yang tetap di TNI AU, semua sudah memasuki staf baik di Markas Besar maupun di markas-markas satuan daerah.   Kapten Penerbang Inana Musailimah misalnya, orang yang berhasil menyandang captain pilot pada Pesawat Casa 212, kini ditugaskan di staf pengasuh pada Akademi TNI Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, yang menurut rencana tahun depan akan menerima taruna wanita.
Berbeda dengan para penerbang yang sudah pindah tugas ke dalam gedung, maka untuk polisi militer (provost) yang jumlahnya 20 orang, sepenuhnya di lapangan.   Wanita umumnya takut panas, namun tidak demikian bagi provost-provost wanita itu.   Dengan tutup kepala baret biru, mengenakan sabuk kopelriem putih, pistol dan terkadang memakai sepatu lars, mereka mengatur dan menjaga keamanan di pangkalan-pangkalan udara.   Tidak canggung lagi, karena mereka menyadari benar akan tugasnya.   Tugas bidang        kepolisian seperti yang dilakukan Sersan Adveni dan Sersan Rina Dwi Rejeki itu sudah menjadi pilihannya dan mereka bangga melakukannya.
Juga para tehnisi wanita,  mereka pun sudah terbiasa harus bertangan hitam dan berbaju kotor.  Tidak mengeluh mereka melakukan tugas perbaikan pesawat tempur, angkut maupun helikopter, karena pekerjaan itu mereka senangi.   Sersan Avridayanti, Sersan Dian Melani atau Sersan Iin Herawati, tiga dari 11 wanita-wanita tehnisi itu, hampir setiap hari berada di ``kolong`` Pesawat Fokker F-27 Troopship atau Helikopter S-58T Sikorsky Twinpac.   Mereka menyatakan bangga, karena hanya merekalah wanita-wanita yang bisa melakukan tugas memperbaiki pesawat terbang.

Sejarah Wara


Sejarah Wara


Dulu, di awal pembentukannya 12 Agustus 1963, Wanita TNI Angkatan Udara (Wara) memang merupakan realisasi emansipasi wanita.   Mereka ingin sama seperti pria, termasuk menjadi anggota militer Angkatan Udara.   Kala itu, para sarjana, sarjana muda serta lulusan B-1 wanita, menembus kebiasaan dengan menjadi anggota TNI Angkatan Udara.   Kepercayaan pertama diberikan  kepada mereka adalah yang sesuai naluri dan kodrat kewanitaan, ditugasi bidang administrasi, guru bahasa, dokter dan satu dua di bidang hukum.
Setelah berjalan beberapa tahun, ``tangan-tangan halus`` itu ternyata mampu menunjukan kemampuan yang lebih.   Tugas-tugas yang berkaitan dengan penerbangan mulai dimasuki.   Mereka ikut mengatur penerbangan melalui menara pengawas lalu lintas udara (tower).   Sejak saat itu Wara terus berkembang, tidak canggung lagi melakukan tugas yang biasanya dilakukan oleh tentara pria. 
Tahun 1982, keadaan sudah sangat  berbeda.   Wara bukan hanya sebagai pengatur penerbangan, tetapi lebih dari itu mereka bahkan menjadi orang yang mendengarkan suara-suara petugas tower dari  kokpit pesawat udara, sebagai penerbang.   Mulanya dua orang saja yang mengawali pegang kemudi pesawat terbang, Hermuntarsih dan Sulastri Baso.   Setelah terbukti kemampuannya, jumlah dua orang itu ditambah lima lagi, Inana, Veronika, Ratih, Sumartini dan endrika.
Tugas menerbangkan pesawat militer membuktikan bahwa Wara tidak kalah berani dari militer pria. Diberinya tugas-tugas lain yang lebih menakutkan.   Kali ini melompat dari pesawat terbang, sebagai peterjun bebas (free fall).   Ternyata prestasi Wara di penerjunan pun menakjubkan.   Tim terjun payung Wara yang diberi nama oleh masyarakat sebagai Pink Force, berhasil memecahkan rekor penerjunan beregu maupun perorangan dalam arena Pekan Olahraga Nasional (PON).   Kejuaraan tingkat dunia terjun payung pun pernah diikuti peterjun-peterjun Wara, satu diantaranya adalah Kejuaraan Dunia untuk ketepatan mendarat, di Senayan, 1991. 
Di cabang olahraga udara terbang layang, mereka pun berkiprah.   Dalam PON XV di Jawa Timur, Juni tahun 2.000, penerbang-penerbang layang Wara ikut ambil bagian dan bahkan menjadi juara. Medali-medali emas, perak dan perunggu berhasil disumbangkan atlit-atlit Wara melalui cabang terbang layang dalam PON-PON sebelumnya, merupakan bukti bahwa mereka memang patut disegani.
Di tahun 1977, Wara mengukir sejarahnya dengan tambahan prestasi.  Kalau sebelum ini angkernya petugas Provost TNI AU, penjaga gerbang-gerbang pangkalan udara, hanya didapati polisi militer yang berkumis, maka kini bisa ditemui Provost TNI AU yang memakai rok.   Meskipun mereka wanita, namun seragam polisi militernya tetap mencerminkan tingkat disiplin yang tinggi.
Sisi lain kemampuan Wara sebagai militer wanita, adalah di bidang perbaikan pesawat terbang.   Wanita yang berseragam biru muda biru tua itu memasuki skadron-skadron tehnik untuk melakukan tugas-tugas perbaikan pesawat terbang, di mana sebelumnya hanya dilakukan oleh tehnisi pria.   Berbaju werkpack dan bergelut dengan oli, memang tidak banyak orang berminat ke sana, tetapi Wara ada di sana.